Riset adalah menjadi inti pekerjaan intelijen. Demikian yang disampaikan oleh Drs. Isroil Samihardjo, M.Def.Stud., Ketua Komisi 1 Dewan Riset Daerah (DRD) DKI Jakarta pada 3 Maret 2020 lalu di Balai Besar Penelitian Veteriner Bogor.
Riset merupakan suatu bentuk upaya pengaturan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mengubah suatu ancaman menjadi suatu tantangan untuk memperoleh hasil yang diharapkan.
Menurut, Pak Isro, demikian sapaan akrabnya, hasil riset yang diharapkan tersebut dapat berupa data dan informasi, teknologi, maupun rekomendasi untuk menangani sesuatu yang belum pernah terjadi (forecasting), menangani sesuatu yang pernah dan/atau terjadi saat ini (prediction), maupun sesuatu yang terjadi di masa lampau dan mungkin akan terjadi lagi (hindcasting).
Sehingga riset sangatlah diperlukan baik pada bidang pemerintahan untuk pengambilan berbagai kebijakan atau keputusan didalam mengelola pemerintahan.
Hal yang sama pula dilakukan oleh berbagai perusahaan. Riset dilakukan untuk mengembangkan produk untuk memenangkan sebuah kompetisi bisnis ekonomi. Pada kesempatan yang berbeda, 4 - 6 Maret 2020, Pak Isro pun memberikan sebuah contoh pentingnya riset yang komprehensif dengan cepat dan masif dilakukan dalam upaya penanganan, penanggulangan dan pencegahan merebaknya virus Corona (Covid-19) dan virus SARS. Contoh tersebut disampaikan pada acara Conference of Homeland Security Indonesia di Jakarta Convention Center.
Pak Isro, yang juga aktif sebagai asisten Profesor di sebuah sekolah intelijen nasional menekankan bahwa, riset adalah suatu strategi pencapaian sebuah kesuksesan atau kemenangan. Barang siapa ingin menjadi menjadi pemimpin yang sukses dalam menjalankan pemerintahan, atau barang siapa ingin perusahaannya ingin menguasai pasar, maka sangat disarankan janganlah meninggalkan riset.