DRDNews Jakarta - Bertempat di Gd. Aula Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Lt.9 pada 12 September 2019 diadakan Pra FGD tentang Penataan IKM-R Tahu yang Ramah Lingkungan untuk Menjamin Ketahanan dan Keamanan Pangan Melalui Pengembangan Pariwisata (Edu-Wisata) Kuliner Tahu Nusantara. Tujuan dari Pra-FGD ini adalah untuk mengumpulkan data dan masukan dari para stakeholder yang terlibat dalam rangka mengkaji bagaimana meningkatkan peran Industri kreatif kecil dan menengah yang ramah lingkungan di Jakarta dan menelaah permasalahan IKM-R Tahu, yang diharapkan dapat memberikan rekomendasi solusi permasalahan (edu-wisata pembuatan tahu sehat ramah lingkungan & wisata kuliner tahu nusantara.
Dalam memenuhi kebutuhan pangan secara mandiri, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi focus dari kajian ini yaitu
1. Program ketahanan pangan di DKI Jakarta
2. Eksternalitas negatif,
Limbah produksi tahu biasanya tidak diolah tetapi langsung dibuang ke sungai, terutama limbah cair. Teknologi pengelolaan lindah yang murah dan mudah perlu diperkenalkan pada saat penataan produsen dan wisata kuliner tahu.
3. Zonasi usaha,
IKM-R Tahu biasanya berada di zona permukiman, sehingga perlu ada terobosan kebijakan terkait dengan legalitas usaha. Apakah dimungkinkan dijadikan dual zonasi yaitu zona perumahan yang ditata dengan industri rumah tangga. SKPD dan prosedur yang perlu dilakukan untuk mengadvokasi lokasi usaha supaya menjadi dual zonasi.
4. Proses Produksi,
Produksi tahu masih menggunakan cara tradisional. Bagaimana mengarahkan produksi tahu menjadi produksi bersih dengan 3 pilar, yaitu :
Solusi permasalahan yang ditawarkan oleh DRD yaitu sebuah kawasan wisata yang mengedukasi tidak hanya konsumen tapi juga produsen. Prinsipnya memakai teori kedaulatan konsumen tidak ada barang dan jasa yang produksi jika tidak ada permintaan. Edukasi kepada konsumen dan produsen tahu, dilakukan secara massal dilakukan dengan cara pengembangan kawasan sentra IKM tahu menjadi wisata edukasi pembuatan tahu sehat, ramah lingkungan dan wisata kuliner tahu nusantara. Pengembangan kawasan ini merupakan perwujudan dari sebuah rekayasa sosial untuk mengubah perilaku konsumen dan produsen tahu.
Pokok pikiran Edu Wisata Pembuatan Tahu
1. Penataan IKM Produsen Tahu
2. Membangun pusat edukasi makanan jajanan di setiap wilayah
Dapat dibangun di dekat daerah produsen yang sudah ditata, bisa di ruang terbuka hijau atau taman yang didirikan jajanan makanan nusantara yang berbasis tahu dari seluruh indonesia. Penduduk sekitarnya dilatih sebagai wirausaha.
3. Paket tiket wisata
Paket wisata kunjungan ke pabrik tahu, mendidik konsumen bagaimana memilih tahu yang baik, bagaimana mengolah tahu kemudian pengunjung bisa membawa produk untuk dibawa pulang.
4. Edukasi massal kepada konsumen bagaimana memilih tahu yang sesuai standar DKI. Ketika semua konsumen sudah memilih produk yang sehat, mau tidak mau produsen tahu yang tidak standar akan kehilangan konsumen dan akan berusaha belajar bagaimana membuat standar tahu yang aman.
Diharapkan hasil Pra-FGD hari ini akan menjadi bahan presentasi pada FGD berikutnya, dimana sudah ada rencana aksi kegiatan, road map dalam 2 atau 3 tahun ke depan misalnya sudah ada 1 atau 5 percontohan di wilayah DKI Jakarta. Untuk itu harus disepakat dulu langkah apa yang perlu dilakukan misalnya membuat Road Map, masalah dan masukan dari para SKPD yang akan diolah dan disosialisasikan kepada audiense yang lebih luas. Pada tahap akhir akan menjadi policy brief untuk Gubernur.
© Copyright 2023 Dewan Riset Daerah DKI Jakarta support by Marine Coastal Data Laboratory (MCDL)