Jurnal Riset Jakarta
https://drdjakarta.id/jrj/index.php/jurnalDRD
<p align="justify"><strong>JURNAL RISET JAKARTA (JRJ)</strong>, <strong>p-ISSN:</strong> <a title="ISSN Cetak" href="http://u.lipi.go.id/1396347600" target="_blank" rel="noopener"><strong>2337-4381</strong></a>, <strong><em>e</em>-ISSN: <a title="e-ISSN" href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&1580262911&1&&" target="_blank" rel="noopener">2716-4659</a></strong> merupakan Jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta. Artikel ilmiah merupakan hasil penelitian orisinil, konseptual ide, dan kajian ilmiah terkini seputar isu Jakarta terkait: pemerintahan; kesejahteraan; perekonomian dan keuangan; kesejahteraan rakyat; pembangunan dan lingkungan hidup. Artikel ilmiah dapat ditulis perorangan maupun tim baik yang berafiliasi pada lembaga di lingkungan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan provinsi daerah, perguruan tinggi, Lembaga mitra, dan masyarakat umum.</p> <p align="justify">Frekuensi dari terbitan Jurnal Riset Jakarta adalah <strong>2 kali setahun</strong>. Dimana Volume adalah Tahun, sedangkan Nomer terbitan nomer 1 adalah Juli, nomer 2 adalah November. Setiap nomer terbitan berisi 5 artikel ilmiah. Satu artikel berisi 7 – 10 halaman. Jurnal ini mulai menggunakan Jurnal Online (<em>e-journal</em>) pada volume 12 No. 1 Juli 2019.</p> <p align="justify">Terakreditasi oleh <a href="https://www.ristekbrin.go.id/" target="_blank" rel="noopener">Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi</a> peringkat sinta 5.</p> <p align="justify"><img src="/public/site/images/dani/sertifikat_akreditasi_jrj_2021.png"></p>Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakartaen-USJurnal Riset Jakarta2337-4381<p><a title="Creative Commons" href="https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" target="_blank" rel="noopener"><img src="https://licensebuttons.net/l/by-nc-sa/4.0/88x31.png" alt=""></a> This work is licensed under a <a href="http://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/" rel="license">Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License</a>.</p>Analisis Tingkat Pemanfaatan Satu Data Jakarta oleh Pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD)
https://drdjakarta.id/jrj/index.php/jurnalDRD/article/view/104
<p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara mendalam tingkat pemanfaatan platform Satu Data Jakarta oleh pegawai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, serta mengevaluasi persepsi mereka terhadap elemen-elemen kunci dari <em>knowledge management</em>. Di era transformasi digita, ketersediaan dan pemanfaatan data terbuka menjadi pilar esensial dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan berbasis bukti (Janssen <em>et al</em>., 2012; Bertot <em>et al</em>., 2010). Meskipun demikian, pemanfaatan data terbuka oleh aparatur sipil negara (ASN) sebagai pengguna utama seringkali masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk faktor teknis dan sosial (Klievnik & Janssen, 2009). Penelitian ini mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif (Cresswell, 2014), dengan instrumen utama berupa kuesioner yang didistribusikan kepada 51 pegawai dari beragam OPD, termasuk Dinas Komunikasi dan Informatika, Bappeda, Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan (dalam data Excel tidak eksplisit, namun umum sebagai OPD pengguna data), dan Dinas Lingkungan Hidup. Hasil analisis menunjukkan fakta signifikan bahwa sekitar 70% responden belum pernah menggunakan Satu Data Jakarta, mengindikasikan adanya kesenjangan antara ketersediaan platform dengan utilisasi aktual, sebuah fenomena yang juga diamati dalam adopsi teknologi informasi secara umum (Davis, 1989; Venkatesh <em>et al</em>., 2003). Meskipun demikian, persepsi responden terhadap dimensi-dimensi <em>knowledge management</em> (Alavi & Leidner, 2001) menunjukkan gambaran yang cukup positif secara umum. Secara khusus, aspek pemanfaatan pengetahuan (<em>knowledge utilization</em>) memperoleh skor rata-rata tertinggi (4,00 dari skala 5), menandakan bahwa pegawai merasa mampu dan terbiasa menggunakan pengetahuan dalam menyelesaikan tugas. Sebaliknya, dimensi akuisisi pengetahuan (<em>knowledge acquisition</em>) dan dukungan organisasi (<em>organizational support</em>) memperoleh skor rata-rata yang lebih rendah (masing-masing 3,34 dan 3,46). Temuan ini mengindikasikan adanya potensi besar untuk mengembangkan budaya kerja berbasis data yang lebih kuat, namun hal ini memerlukan dukungan organisasi yang lebih konkret dan terstruktur (North & Kumta, 2025; King, 2009). Penelitian ini merekomendasikan serangkaian tindakan strategis, termasuk peningkatan literasi data melalui pelatihan berkelanjutan, integrasi Satu Data Jakarta secara lebih sistematis ke dalam proses kerja dan indikator kinerja pegawai, serta penguatan kebijakan internal yang mendorong kolaborasi, berbagi pengetahuan, dan pemanfaatan data terbuka secara optimal untuk pengambilan keputusan dan pelayanan publik.</p> <p> </p>dani SaepulohChrist Bastian Waruwu
Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Jakarta
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2025-06-062025-06-0617210.37439/jurnaldrd.v17i2.104