Perubahan iklim merujuk pada setiap perubahan dalam iklim dari waktu ke waktu, baik karena variabilitas alami atau sebagai akibat dari aktivitas manusia. Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga akan menyebabkan perubahan jumlah dan pola presipitasi, mengurangi prediktabi- litas ketersediaan air, meningkatnya intensitas fenPerubahan iklim merujuk pada setiap perubahan dalam iklim dari waktu ke waktu, baik karena variabilitas alami atau sebagai akibat dari aktivitas manusia. Perubahan iklim tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga akan menyebabkan perubahan jumlah dan pola presipitasi, mengurangi prediktabi- litas ketersediaan air, meningkatnya intensitas fenomena cuaca ekstrim. Perubahan siklus hidrologi berpengaruh pada keseim- bangan neraca air. Seterusnya, berdampak luas terhadap kehi- dupan manusia, mengancam keanekaragaman hayati dan penik- matan hak asasi manusia atas air di seluruh dunia.
Indonesia sesungguhnya adalah kawasan dengan curah hujan yang teratur setiap tahun. Tetapi dalam satu dekade terakhir, ke- teraturan ini mulai terganggu dengan sulitnya memprediksi mu- sim hujan dan musim kemarau secara pasti. Terjadi perubahan musim dan intensitas curah hujan yang tinggi. Sedangkan kemam- puan tanah untuk melakukan peresapan semakin berkurang. Ban- jir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau mulai rutin terjadi setiap tahun. Fenomena 3-Too menjadi sema- kin sering dialami, yaitu: Too Much, terlalu banyak air yang me- nimbulkan banjir, kemudian Too Little, terlalu sedikit air sehingga menimbulkan kekeringan, lalu Too Dirty, pencemaran air.
Perlu strategi antisipasi, mitigasi, adaptasi dalam rangka menga- tasi perubahan iklim. Perlu langkah-langkah bersama yang secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Mendorong aktifitas yang berpengaruh kuat terhadap pengu- rangan emisi karbon dan polusi, meningkatkan efisiensi sumber daya, mencegah hilangnya keanekaragaman hayati dan layanan ekosistem. Perencanaan dan pembangunan yang memprioritas- kan aspek lingkungan, mengutamakan kelestarian alam.omena cuaca ekstrim. Perubahan siklus hidrologi berpengaruh pada keseim- bangan neraca air. Seterusnya, berdampak luas terhadap kehi- dupan manusia, mengancam keanekaragaman hayati dan penik- matan hak asasi manusia atas air di seluruh dunia.
Indonesia sesungguhnya adalah kawasan dengan curah hujan yang teratur setiap tahun. Tetapi dalam satu dekade terakhir, ke- teraturan ini mulai terganggu dengan sulitnya memprediksi mu- sim hujan dan musim kemarau secara pasti. Terjadi perubahan musim dan intensitas curah hujan yang tinggi. Sedangkan kemam- puan tanah untuk melakukan peresapan semakin berkurang. Ban- jir pada musim penghujan dan kekeringan pada musim kemarau mulai rutin terjadi setiap tahun. Fenomena 3-Too menjadi sema- kin sering dialami, yaitu: Too Much, terlalu banyak air yang me- nimbulkan banjir, kemudian Too Little, terlalu sedikit air sehingga menimbulkan kekeringan, lalu Too Dirty, pencemaran air.
Perlu strategi antisipasi, mitigasi, adaptasi dalam rangka menga- tasi perubahan iklim. Perlu langkah-langkah bersama yang secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologi. Mendorong aktifitas yang berpengaruh kuat terhadap pengu- rangan emisi karbon dan polusi, meningkatkan efisiensi sumber daya, mencegah hilangnya keanekaragaman hayati dan layanan ekosistem. Perencanaan dan pembangunan yang memprioritas- kan aspek lingkungan, mengutamakan kelestarian alam.
Download Buku : Memanen Air Atmosfer (v-Smartphone) , Memanen Air Atmosfer (v-Laptop)