DRD Berikan Solusi Baru
Anies berharap para anggota DRD bisa memberikan inovasi dan terobosan bagi Pemprov DKI. Hal itu agar warga DKI bisa merasakan hasil tugas anggota DRD
Image is not available
previous arrow
next arrow
Slider

 
 
Integrate Regional Climate Lab North Jakarta and Port (JaC-Lab) adalah suatu riset kolaborasi secara konsorsium yang didanai oleh Kementerian Pendidikan dan Riset Jerman (BMBF) antara universitas di Jerman dengan beberapa perguruan tinggi di Indonesia.
JaC-Lab dikoordinatori oleh JOint Centre Urban Systems (JUS) dan Centre for Logistics and Traffic (ZLV) yang berafiliasi di University of Duisburg-Essen di Jerman. Adapun perguruna tinggi di Indonesai yang berkolaborasi antara lain: Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, dan Universitas Diponegoro.
Pada 16 Oktober 2019, Dewan Riset Daerah (DRD) DKI jakarta diundang oleh konsorsium JaC-Lab untuk memaparkan konsep riset terkait tantangan dan rencana aksi terhadap perubahan iklim di Jakarta Utara.
DRD DKI Jakarta diwakili oleh Andi Rahmah, M.T dan Dr.-Ing. Widodo Pranowo untuk memaparkan kegiatan riset yang sedang dan akan dilaksanakan, dan konseptual ide berdasarkan riset yang telah dilakukan di Indonesia.
Andi Rahmah memaparkan tentang "The Rain water harvesting, A Collaboration action to provide clean water for Jakarta". Kegiatan ini merupakan konsorsium lokal kolaborasi Transformasi Cita Indonesia (TCI), DRD DKI, Pegiat Lingkungan dan Dinas Sumber Daya Alam DKI Jakarta, didanai hibah dari TCI. Tujuannya adalah untuk mengedukasi warga Jakarta untuk mengatasi kesulitan mendapatkan air bersih berkuitas tinggi dgn cara yg murah. Manfaat memanen air hujan, selain menampung volume air hujan, juga meningkatkan yg diresapkan ke dlm tanah (air hujan 10-15 menit pertama tdk ditampung, melainkan dialirkan ke sumur resapan). Sehingga mengeliminir koefisen run off ke badan air permukaan. Andi Rahmah, MT, menekankan bahwa, iika dilakukan secara massif, Jakarta akan terbebas dari krisis air bersih, banjir maupun ancaman penurunan muka tanah (land depletion). Adapun Pilot project ini dilakukan di 19 titik (sekolah, masjid, dan lokasi lain yang strategis) yang tersebar di 5 wilayah kota di DKI Jakarta.
Widodo Pranowo, memaparkan "Jakarta Marine Ecoregion and Its Complexity". Dimana secara konseptual, Indonesia tidak terlepas dari dampak perubahan iklim-laut karena dilewati oleh massa air Samudera Pasifik yang mengalir ke Samudera Hindia melewati Perairan Indonesia. Interaksinya dengan sistem angin monsun dan fenomena semi-periodik yang lain seperti El Nino Southern Oscillation (ENSO) dan Indian Ocean Dipole (IOD) akan menambah kompleksitas variabilitas iklim-laut di wilayah ekoregion laut Jakarta. Dampak perubahan iklim secara nyata dapat dirasakan secara langsung mauoun tidak oleh warga DKI jakarta yang bermukim di Kota Jakarta dan yang bermukin di Kepulauan Seribu. Dampak ada yang bersifat pelan-pelan (slow onset) dan bersifat cepat (rapid onset). Dikhawatirkan dampak perubahan iklim akan mengganggu keberlanjutan lingkungan habitat perikanan sebagai salah satu sumber ketahanan pangan di DKI Jakarta. Dikhawatirkan pula, ketika sumberdaya alam terganggu, efek domino yang akan terjadi adalah perusakan lingkungan yang menganggu keberlanjutan penopang kehidupan penduduk DKI Jakarta dan sekitarnya.