DRD Berikan Solusi Baru
Anies berharap para anggota DRD bisa memberikan inovasi dan terobosan bagi Pemprov DKI. Hal itu agar warga DKI bisa merasakan hasil tugas anggota DRD
Image is not available
previous arrow
next arrow
Slider

Dewan Riset Daerah (DRD) DKI Jakarta mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) berkolaborasi dengan kabupaten atau kota di sekitar Ibukota.

Kolaborasi tersebut diperlukan untuk mengentaskan masalah kemiskinan bagi warga DKI Jakarta dan daerah sekitar.

Ketua DRD DKI Jakarta, Kemas Ridwan Kurniawan mengatakan, kemiskinan muncul akibat banyak dari masyarakat yang menganggur dan tidak mempunyai pendapatan layak. Melalui kolaborasi, Jakarta dan daerah sekitar akan menjadi maju dan sejahtera dari sebelumnya.

"Salah satu upaya kita untuk memenuhi target penuntasan kemiskinan ini dengan kolaborasi bersama daerah sekitar Jakarta," ujarnya, Kamis (28/11).

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta, Susy Dwi Harini menambahkan, pihaknya telah memiliki berbagai upaya untuk mengentaskan kemiskinan. Di antaranya melalui program pembangunan manusia, ekonomi, infrastruktur, integritas aparatur, kota lestari dan simpul kemajuan.

"Kita juga tingkatkan kolaborasi dengan daerah sekitar untuk meminimalisir tingkat kemiskinan," tandasnya.

Sumber Berita : Berita Jakarta


 

Dinas Perindustrian dan Energi (PE) DKI Jakarta bersama Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi DKI Jakarta mengadakan seminar Penataan Industri Kecil Menengah Rumahan (IKM-R) Tahu yang Ramah Lingkungan di Gedung Dinas Teknis, Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Seminar ini mengundang para stakeholder yakni, perwakilan dari pengusaha tahu, pelaku wisata, akademisi yang memang bergerak di bidang teknologi pangan dan wisata, dan pakar dengan tujuan mengumpulkan masukan dari para stakeholder yang terlibat dalam rangka menelaah permasalahan IKM-R Tahu.

Kepala Bidang Industri Dinas PE Provinsi DKI Jakarta, Elisabeth Ratu Rante Allo mengatakan, tahu merupakan makanan rakyat yang digemari oleh semua golongan masyarakat.

"Kegiatan ini akan menghasilkan road map atau rencana aksi untuk menata dan mengedukasi produsen tahu agar mau dan mampu menerapkan sistem produksi yang bersih dan higienis, ekonomis, hemat energi, serta ramah lingkungan," ujarnya, Selasa (26/11).

Ratu menjelaskan, ada sekitar 6.000 produsen tahu dan tempe yang tersebar di Jakarta. Untuk itu, Dinas PE akan mengadakan pelatihan dan pendampingan terhadap 40 orang perajin tahu tempe di setiap kecamatan melalui program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT).

"Pelatihan bertujuan meningkatkan kesadaran produsen tahu akan akibat yang dapat ditimbulkan dari proses produksi tahu, termasuk limbahnya. Kita juga ingin produk yang dihasilkan sehat dan aman dikonsumsi," terangnya.

Sementara itu, anggota Bidang Komisi II DRD Provinsi DKI Jakarta, Susi Yunia R Sanie menuturkan, solusi permasalahan yang ditawarkan oleh DRD yakni, sebuah kawasan wisata yang mengedukasi tidak hanya konsumen tapi juga produsen.

"Pengembangan kawasan ini merupakan perwujudan dari sebuah rekayasa sosial untuk mengubah perilaku konsumen dan produsen tahu," ungkapnya.

Ia menambahkan, edukasi kepada konsumen dan produsen tahu bisa dilakukan secara massal dengan cara pengembangan kawasan sentra IKM tahu menjadi wisata edukasi pembuatan tahu sehat, ramah lingkungan, dan menjadi wisata kuliner tahu nusantara.

"Melalui edukasi massal pada konsumen, maka meraka akan dapat akan memilih produk tahu sesuai standar yang dihasilkan oleh produsen tahu yang sudah dibina," ucapnya.

Susi menilai, hal ini akan memaksa produsen tahu lainnya untuk memproduksi tahu yang sesuai dengan keinginan konsumen dan mereka bisa belajar dari IKM tahu di kawasan eduwisata tahu nusantara.

"Kita mengedukasi konsumen untuk memilih tahu yang bagus, cara produksi yang bagus, cara membuat tahu agar terbentuk kawasan eduwisata tahu nusantara. Rencananya, di Perkampungan Industri Kecil di Cakung, Jakarta Timur," tandasnya.

Sumber Berita : Berita Jakarta